Blog Acan Bima - Pengurus Masjid Raya Pekanbaru, Provinsi Riau,
menghadirkan seorang syekh muda dari Suriah, Badredin Abdo, untuk
menjadi imam kehormatan sekaligus menjadi memimpin salat Tarawih dan
mengaji selama bulan suci Ramadan 1435 H.
"Sebuah kehormatan bagi
saya, karena saya menganggap Indonesia sebagai saudara," kata Badredin
Abdo di Pekanbaru, seperti dikutip dari Antara, Selasa (1/7).
Kehadiran
Badredin Abdo sontak jadi perhatian para jamaah masjid karena daya
tarik sosok lajang muda dari negeri "Syam" yang baru berusia 24 tahun
ini. Sudah menjadi rutinitas bagi pengurus Masjid Raya Pekanbaru untuk
mengundang imam kehormatan dari luar negeri seperti Ramadan tahun
sebelumnya yang menghadirkan syekh dari Palestina dan Suriah.
Namun,
kali ini agak berbeda karena Syekh Badredin masih cukup muda dengan
paras yang cukup menawan. Kulitnya putih bersih, berparas ganteng dan
tatapan mata tajam namun menyejukan, membuat para jamaah bisa betah
mengikuti ibadah dengannya.
Meski masih muda, dia mengatakan
sudah sejak kecil bisa menghafal 30 juz Al quran atau sebagai hafiz. Dia
mengaku lahir dari keluarga ulama di Suriah. Anak sulung dari lima
bersaudara itu mengatakan bahwa ibu dan bapaknya juga menjadi penceramah
di negara itu.
Badredin muda sempat menimba ilmu syariah Islam
setingkat S1 di Universitas Damaskus, Suriah, namun di tahun terkahir
kelulusannya, pendidikannya terganggu akibat perang saudara di Suriah
tahun 2011. Dia mengaku beruntung, universitas itu mengeluarkan surat
rekomendasi sehingga dirinya bisa dianggap lulus, dan seluruh
keluarganya terpaksa pindah ke Turki. Dengan berbekal surat itu, ia
diterima untuk menuntut ilmu setingkat S2 di Universitas Istanbul
jurusan Filsafat Islam.
"Sekarang keluarga saya semuanya di
Istanbul. Alhamdulillah, saya bisa menuntut ilmu disana dan bergabung
dengan organisasi ikatan ulama se-Istanbul yang sudah berdiri sejak 60
tahun lalu," katanya.
Berkat jaringan organisasi itu, dia
mendapat kesempatan untuk berdakwah hingga ke sejumlah negara. Selain di
Suriah, Dia mengatakan pada Ramadan tahun lalu berkesempatan menjadi
imam kehormatan di Malaysia. "Ini pertama kali saya ke Indonesia,"
katanya.
Setiap malam di Masjid Raya Pekanbaru, Syekh muda itu
menjadi imam salat Tarawih sebanyak 23 rakaat dengan bacaan satu juz Al
quran per malam. Sedangkan, pada pagi hari setelah salat Subuh, dia
mengajar mengaji para jamaah.
"Insyaallah selama satu bulan ini bisa membantu khatam Al Quran lewat salat Tarawih," ujarnya.
Dia
mengaku memiliki kiat agar jamaah tidak bosan dan cepat lelah dalam
mengikuti salat Tarawih yang dipimpinnya. Kuncinya adalah dengan
melakukan variasi intonasi dan lagu dalam melafalkan ayat-ayat suci Al
Quran.
"Kalau jamaah terlihat sudah ada yang mulai bosan, saya
agak tinggikan intonasi dan lagunya. Nanti setelah itu diperhalus supaya
tidak tegang bagi yang mendengarnya," ujarnya.
Syekh muda itu
juga mengaku kagum dengan eratnya persatuan kaum muslim di Indonesia.
Baginya, sikap ramah, makanan yang enak, dan iklim tropis panas akan
menjadi sesuatu yang akan selalu diingatnya tentang Indonesia.
"Persaudaraan
sesama Islam di Indonesia kuat, berbeda dengan di Palestina maupun di
negara asal saya di Suriah karena ada batasan-batasan walaupun bagi
sesama Islam," ujarnya.
'sumber: dari berbagai sumber kompas.com
Blog Acan Bima di sponsori oleh Harga Ace maxs dan produk herbal
0 komentar:
Posting Komentar